Sabtu, 23 Oktober 2010

Pengenalan Kamera



Dengan pesatnya kemampuan manusia dalam mengolah segala sesuatu isi alam ini bagi kesejahteraan, maka terciptalah alat pemotret yang dapat memindahkan rupa atau pemandangan ke dalam suatu gambar melalui bantuan cahaya. Pada waktu dahulu sebelum ditemukannya alat pemotret itu untuk menggambarkan figur seseorang atau gambar pemandangan hanya dapat dilakukan dengan kepandaian menggambar/melukis saja.
Pada perkembangan selanjutnya, umumnya orang mengira bahwa untuk mendapatkan hasil yang bagus kita harus mempergunakan peralatan yang bagus dan mahal, mungkin anggapan yang sedemikia itu tidak benar karena yang memegang peranan penting dalam menghasilkan foto yang baik adalah fotografer (pemotret) itu sendiri. Dalam dunia fotografi peranan pemotret adalah sebagai seorang yang melayani dan mengendalikan kamera atau disebut dengan istilah “The Man Behind The Gun” Karena itu pemotret harus mengenal dan menguasai alat-alat dan perlengkapan-perlengkapan yang dipergunakan untuk menghasilkan foto dengan komposisi gambar dan warna yang baik.
Kamera yang sering kita jumpai dipasaran hinga saat ini adalah kamera saku, kamera prosumer dan kamera Single Lens Reflex (SLR).

A.    Kamera Saku
Kamera saku atau sering disebut kamera pocket atau dalam istilah asing biasa disebut Range Finder Camera (Kamera Penemu Jarak) merupakan kamera berukuran kecil, ciri khas utama dari kamera jenis ini adalah lensanya terpasang mati (tidak dapat diganti-ganti) dan memliki jendela bidik yang terpisah dengan lensa kamera penangkap objek sehingga apa yang dilihat pada jendela bidik terkadang bukanlah seperti yang terekam pada film. Penyimpangan semacam ini biasa disebut dengan kesalahan parallax. Walaupun kamera jenis ini ada yang melengkapi dengan “parallax correction” akan tetapi pada pemotretan jarak pendek akan tetap terjadi parallax.
Dengan menggunakan kamera pocket, pemotret/fotografer tidak dapat mengatur cahaya yang masuk dalam kamera dalam membentuk gambar pada film. Sehingga pemotret tidk dapat leluasa dalam kreatifitas pengamblan gambar meskipun hingga saat ini kamera pocket sudah ada yang dilengkapi dengan lensa majemuk (vario), akan tetapi masih terdapat kelemahan  untuk pengambilan gambar pada keadaan yang berlebihan cahaya (over exposure) dan sangat kurang cahaya (under exposure).
Kamera saku terbagi menjadi dua jenis, yaitu analog dan digital jika dilihat secara teknis, kedua jenis kamera ini sama, hanya beda teknologi yang pada beberapa pion dapat memberi kemudahan bagi penggunanya (user).
Memotret menggunakan kamera analog/manual membutuhkan proses yang cukup panjang dalam mencetak dan menyimpan foto. Ketika ingin menyimpan file foto dari kamera ke dalam computer, kita harus melalui proses cetak foto lebih dulu, kemudian foto discan, setelah itu file foto bisa disimpan ke dalam komputer. Dengan system ini, pekerjaan fotografi menjadi berbelit-belit dan cukupmerepotkan.
Fotografi digital menawarkan fasilitas yang jauh lebih mudah dan lebih murah. Foto yang dihasilkan dari kamera bisa langsung ditransfer ke computer dan disimpan dalam harddisk computer. Prosesnya jauh lebih simple dibandingkan dengan menggunakan film pada kamera analog. Memang, harga beli kamera saku digital lebih mahal dibandingkan dengan kamera saku analog, tapi coba bandingkan dana yang akan dikeluarkan untu setiap pembelian film dan perlengkapan cuci-cetak. Investasi awal yang mahal akan terasa murah ketika mulai menggunakannya.






B.     Kamera Prosumer
Jika dibandingkan dengan kamera pocket, kamera prosumer memiliki banyak kelebihan, kamera jenis ini sudah memiliki kemampuan zooming, baik itu zoom optic ataupum zoom digital, karena kamera prosumer sekarang yang kita temui sebagian besar diproduksi dengan format digital.
Dimensi kamera prosumer ada yang mendekati dengan kamera saku, namun ada juga yang mendekati kamera Single Lens Reflex (SLR). Tingkat kepraktisan kamera prosumer berada diantara kamera pocket/saku dan kamera SLR. Kamera prosumer memiliki jangkauan lensa yang cukup luas, namun sayangnya dengan kamera jenis ini photographer tidak dapat leluasa untuk menganti-ganti lensa yang tertanam pada body-nya, misalnya Sony F-828 dengan focal length 28-300 mm ekuivalen 35 mm, Panasonic Lumix dengan focal length 35-420 mm ekuivalen 35 mm, Canon PowerShot S1 IS. Beberapa kamera prosumer ada juga yang dilengkapi dengan kemampuan merekam video bahkan kemampuan zooming saat merekam video. Tipe kamera ini, dipilih jika menginginkan keseriusan dalam hal fitur, jangkauan lensa, control automatis, serta kepraktisan dalam hal dimensi yang ringkas.






C.    Kamera (Single Lens Reflex) SLR
Kamera SLR memiliki kedudukan yang lebih sempurna di bandingkan dengan jenis-jenis kamera sebelumnya, kepuasan berkreatif dengan pilihan lensa yang beragam dapat diterapkan kepada kamera jenis ini. Kamera SLR memiliki pilihan menu dan mode pemotretan yang lebih luas lagi, apalagi yang tergolong jenis digital (DSLR), fotografer dapat mengatur rentang ISO dan pilihan white balance yang lebih lebar lagi. Namun perlu di ketahui bahwa kamera DSLR tidak dapat dipergunakan untuk merekam video. Degan kamera SLR, pilihan untuk variasi lensa, lampu kilat, dan aksesories lainnya jauh lebih banyak. Hanya saja kamera SLR dirasa kurang praktis dalam hal dimensi yang besar serta kebutuhan lensa dan aksesories yang banyak harus dipenuhi.
Kamera Single-Lens Reflex (SLR) atau Reflek Lensa Tunggal (RLT) dengan format film 35 mm terdapat fasilitas prisma dan cermin yang membuat jendela bidik menyatu dengan lensa, hal ini memungkinkan pemotret untuk dapat membidik gambar lewat lensa kamera. Dengan kamera SLR apa yang dilihat pemotret lewat jendela bidik akan sama hasilnya dengan yang dilihat oleh lensa kamera.




Perekaman gambar terjadi ketika tombol pembuka rana ditekan. Tombol pembuka rana/shutter release button terletak sebelah kanan pada bagian atas kamera SLR. Jika tmbol ini ditekan setengah, maka pengukur cahaya (light meter) kamera yang akan membentuk gambar pada film(analog)/sensor(digital) akan aktif. Jika tombol pembuka rana ditekan penuh maka rana akan membuka dan cahaya akan mengenai film/sensor sehingga terjadilah perekaman gambar pada film/sensor.


Bagian-bagian dari kamera digital SLR adalah sebagai berikut :

1 komentar: