Apa itu Exposure? Kenapa musti belajar Exposure? Nah, berikut penjelasan singkat tentang Exposure dalam fotografi.
Exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya/bayangan obyek yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto.[1] Jadi bayangan obyek/cahaya yang tertangkap oleh kamera diatur melalui lubang diafragma, lama perekaman bayangan obyek tersebut diatur dengan kecepatan membuka/menutupnya katup rana sehingga sensor merekam dan menyimpan bayangan obyek tersebut. Jika cahaya yang masuk terlalu banyak/keras menimpa medium (film atau sensor gambar) maka mengakibatkan hasil foto kabur menjadi putih, yang sering disebut dengan istilah over exposure, begitu sebaliknya jika cahaya/bayangan yang menimpa medium terlalu sedikit/minim cahaya maka mengakibatkan gambar yang dihasilkan menjadi gelap dan istilah ini sering disebut dengan under exposure.
1. Aperture/Diafragma
Aperture terletak di lensa kamera dan selalu terpisah dengan body kamera, berupa lubang/celah yang dapat diatur besar-kecilnya. Aperture berfungsi sebagai pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke medium/sensor (untuk jenis kamera digital) atau klise (untuk jenis kamera analog).
2. Speed Rana/Shutter Speed
Gambar Penampang Posisi Rana/Shutter Speed |
Kedudukan rana berada tepat didepan sensor, karena rana berfungsi sebagai penghalang cahaya yang nantinya terekam kedalam sensor (digital) atau klise (analog). Nah, untuk mengatur katub rana ini dibutuhkan pemicu yaitu shutter speed.
Speed atau kita kenal dengan kecepatan membuka atau menutupnya katub rana memiliki satuan detik atau second, dan didalam kamera SLR Professional seperti Canon EOS 1D kecepatan rana yang di tanamkan mulai dari 60 detik hingga 1/16000 detik, kamera SLR pada umumnya memiliki kecepatan Bulb, 30”, 25”, 20”, 15”, 10”, 8”, 6”, 5”, 4”, 3”, 2”, 1”, 1/2”, 1/4”, 1/5”, 1/6”, 1/8”, …1/60’, …1/125”, 1/250”, 1/1000”…1/4000”.
a. Long Exposure, yaitu memotret dengan kecepatan antara 10 sampai dengan 30 detik, hal ini dikarenakan situasi/area obyek sangat minim akan cahaya, dan untuk mengoptimalkan hasil dari teknik ini sebaiknya menggunakan tripod (kaki tiga) sebagai penyangga/penahan goncangan mengingat waktu pengambilan gambar terlalu lama.
Pengambilan Gambar dengan teknik Long Exposure |
b. Panning, yaitu memotret dengan kecepatan antara 1/15 sampai dengan 1/30 detik dengan mengikuti arah pergerakan obyek, teknik seperti ini biasanya digunakan oleh photografer-potografer sport seperti pengambilan motoGP, sepakbola dan sebagainya.
Teknik yang digunakan dengan mengikuti arah pergerakan Obyek |
c. Slow Motion, yaitu memotret dengan menggunakan kecepatan dibawah 1/30 detik dengan memfokuskan pada obyek tertentu sebagai obyek utama (Point Of Interest). Teknik ini biasanya digunakan untuk memotret obyek-obek yang bergerak/dinamis, seperti air terjun yang terlihat lembut, air sungai/laut yang terlihat seperti kabut, dan sebagainya. Dimalam hari, kita bisa memanfaatkan teknik ini untuk merekam gemerlapnya lampu.
d. Stop Action/Moment Freez, yaitu memotret dengan menggunakan kecepatan diatas 1/400 detik dengan maksud menghentikan pergerakan obyek, teknik ini digunakan oleh para fotografer untuk mengabadikan obyek yang bergerak tanpa menghilangkan background pendukung obyek utamanya.
3. ASA/ISO
ASA/ISO adalah istilah dalam fotografi untuk mengukur tingkat kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya.
Berikut tabel ISO/ASA yang umumnya dipakai/tertanam dalam kamera:
Terima kasih, semoga bermanfaat...(Rudi)
[1] http://citrastudio.com/fotografi-eksposure.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar